Insomnia ceunah ceritanya. Begaya dia, biasanya jam 9 udah ripuh ini coba-coba tengah malem masih melek aja Disini aja nulisnya, biar ga menambah riuh omongan digrup sana haha. Habis mau buka suara, lah siapa aku ini yang hanya remah-remah opak di toples
Menurutku, kedekatan kita dengan seseorang itu ga bisa dipaksakan. Bersahabat itu tergantung kenyaman. Kita mesti berteman dengan banyak orang, tapi kita tak bisa paksa hati ingin bersahabat dengan siapa, ia natural. #tsaah.
Tidak salah dengan semua itu, namun mungkin yang mengganjal adalah ketika ada yang memproklamirkan diri-diri mereka itu adalah 'geng'. Saya pribadi sih, hm, kurang tertarik juga sebetulnya bahas ini, tapi harus dibahas la, semoga dapat meluruskan apa yang sebelumnya agak bengkok.
Subculture memang akan selalu bertentangan dengan mayoritas, mereka akan muncul dan terlihat 'up' dan menarik perhatian mayoritas. Mereka menyadari kalau mereka memisahkan diri, tapi entahlah mereka mengerti atau tidak perasaan orang lain disekitarnya.
Sebetulnya, awalnya bukan karena 'betul semua'. Publikasi kedekatan mereka yang buat mereka-mereka merasa ter'hallllooooo'kan. Iya mengerti, lagi-lagi saya bilang, kedekatan dan kenyamanan itu tak bisa dipaksakan tapi mungkin untuk sebagian lain yang baperan, ini itu 'enggak banget, 'naon sih', 'idih' atau 'yailaaah' *apadeh haha
-Tulisan tahun 2015-
With Love,
Dinnur
0 Komentar