Imajinasiku terlalu bebas berkeliaran dan kadang menimbulkan rasa ke khawatiran yang begitu hebat. Setiakah kamu disana seperti aku yang selalu setia menjaga semuanya? mampu bertahankah kamu disana, seperti aku yang tetap mencoba mempertahankan semua yang telah kita pertahankan selama bersama? samakah jumlah air mata yang ku keluarkan dengan air mata yg kamu keluarkan untuk relasi kita? dan masih banyak lagi. Bahkan terlalu banyak deretan pertanyaan semacam itu yang setiap saat bisa saja membuatku tertekan dengan jarak yang tengah kita rasakan..

Tahukah sayang? aku harus merasakan tumpukan rindu yang tiap malam mengganggu tidur nyenyakku?.. Semuanya menyakitkan.. Butuh air mata untuk menetralkan semua rasa itu, butuh sedikit rasa sakit kala mengingat bahwa kamu dan aku bersama, namun harus ada jarak yang membatasi rasa kita. Kamu dan aku menyatu namun masih ada waktu yang menjauhkan kita. Kamu milikku namun masih ada tembok pembatas yg setiap saat melarangku menggenggam tanganmu.. Kita menyatu namun tak pernah jadi satu..

Kadang semua rasa sakit itu ingin ku akhiri, ingin ku ganti dengan kebahagiaan di depan mata yang mungkin saja bisa membunuh rasa sakitku, rasa sakitku karena mencintai sosokmu yang tak ada di sampingku.. sosok yang hanya menghampiriku lewat mimpi, lewat bayang-bayang semu yang pada akhirnya mengundang air mataku..
Tapi tak akan pernah semudah itu membuang semua yang telah kita pertahankan selama ini. Tidak segampang apa yang mereka bayangkan.. Dan bahkan tidak sesederhana pemikiranku, atau bahkan pemikiranmu. Pertahananmu yang membuatku masih mempertahankan "kita". Rasa sakit, rindu, dan bahkan air mata yang sama yang membuatku tetap yakin bahwa pertemuan kita takkan pernah mustahil. Tatap mukaku denganmu tak akan pernah "tidak mungkin".. Hanya butuh kesabaran dan keikhlasan yang lebih untuk menjadikan "jarak" kita menjadi hal yang tak pernah sia-sia. Selama kita percaya bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin, kita akan tetap bertemu kapanpun Tuhan mau..
Sayang, maafkan aku yang kerap kali mengkhawatirkan jarak kita.. Ajari aku untuk sesabar kamu. Ajari aku untuk tetap disini menunggumu walau ku tahu semuanya tak mudah, semuanya butuh waktu, butuh air mata yang harus di korbankan..

Terus pertahankan aku, pertahankan kita..
Jaga "jarak" kita hingga rindu yang selama ini ku tumpuk takkan pernah percuma..